Kau kertas putih yang terlahir ke dunia,
Dan kau tak akan tauh siapa yang akan menggoreskan tinta pada mu nanti,
Ayah Ibu mu lah tinta pertama mu,
Betapa bahagianya kau bermain dengan tinta itu,
Kini kau mulai terkikis,
Mulai merasakan sakit terobek,
Sakit tercoret,
Terkadang kau merasa ingin menghapus semua coretan,
Tapi coretan baru telah menghilangkan semangatmu,
Dialah yang kau idamkan tapi coretannya memenuhi kertasmu,
Sakit hati, egois, emosi, cinta, kasih sayang, bahagia memenuhi kertasmu,
Sekarang kau lelah dan mencari orang mengutusmu ke dunia,
Untuk membentuk mu menjadi kertas putih baru,
Dan menjalani hidup tanpa bermain dengan coretan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar